PERGAULAN MUDA MUDI DALAM ISLAM
PERGAULAN MUDA
MUDI DALAM ISLAM
Manusia adalah makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain.
Istilah pergaulan berarti kegiatan manusia untuk membaur bersama manusia
lainnya dan berinteraksi satu sama lain. Dalam islam pergaulan diatur
sedemikian mungkin sehingga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti
halnya konflik dan lain sebagainya. Seoerti yang kita ketahui bahwa Allah
menciptakan manusia dengan berbagai macam perbedaan dan berasal dari berbagai
suku dan Allah menghendaki manusia untuk saling mengenal satu sama lain.
Islam adalah agama yang mulia dan
mengatur segala aspek kehidupan termasuk pergaulan. Dalam islam ada beberapa
etika yang harus dipenuhi dan hal ini disebut dengan etika islam. Secara bahasa
kata etika berasal dari kata ethokos (Yunani) atau ethos yang memiliki arti
karakter, kebiasaan, kecenderungan dan penggunaan.
Kata
etika itu sendiri juga cenderung identik dengan kata dalam bahasa latin mos
yang artinya adat atau tata cara kehidupan. Dengan kata lain etika islami
adalah sistem atau tata cara yang mengatur tingkah laku seseorang terutama
dalam masyarakat. Etika islam adalah etika yang dilandasi oleh hukum islam dan
mutlak mengikat semua umat muslim terutama dalam pergaulan.
A. Sistem
Pergaulan dalam Islam
1. Pergaulan
dengan sebaya
•
Mengucapkan salam setiap bertemu
dengan teman sebaya dan sesama muslim. Jika perlu kita bisa berjabat tangan
tentunya jika orang tersebut berjenis kelamin sama ataupun mahram kita.
•
Mengucapkan salam hukumnya sunnah
bagi umat islam dan menjawab salam hukumnya wajib. Senantiasa menyambung tali
silaturahmi dengan saling berkunjung dan berkumpul untuk hal-hal yang baik
maupun belajar bersama
•
Teman sebaya hendaknya saling tolong
menolong dalam hal kebaikan dan menolong teman sebaya yang sedang dalam
kesusahan tentunya sangat dicintai Allah SWT misalnya dengan cara bersedekah
•
Mengasihi dan memberi perhatian satu
sama lain terutama jika ada teman yang sedang kesusahan atau ditimpa suatu
masalah, kita sebagai teman wajib mendukung dan bila perlu memberi pertolongan
•
Mendamaikan teman jika ada yang
berselisih
•
Menjenguknya jika ia sakit, datang
jika diberi undangan serta mengantarkannya ke makam jika ia meninggal sesuai
dengan hadits berikut ini
2. Pergaulan dengan lawan jenis
•
Menghindari berkhalwat atau
berdua-duaan seperti halnya dalam pacaran apalagi jika sampai memiliki hubungan
pacaran beda agama. Dikhawatirkan jika berkhalwat tersebut dapat menimbulkan
hal-hal yang tidak diinginkan seperti zina dan lain sebagainya. Sebagaimana
dalam Firman Allah yang artinya :
“Dan
janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan
suatu jalan yang buruk.”
(QS. Al-Isra' : 32)
“Jauhilah berkhalwat
dengan perempuan. Demi (Allah) yang diriku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah
berkhalwat seorang laki-laki dengan seorang perempuan kecuali syetan akan masuk
di antara keduanya.” (HR. Al- Thabarani).
•
Tidak memandang lawan jenis dengan
syahwat atau pandangan nafsu. Hindari memandang lawan jenis kecuali jika
benar-benar diperlukan. Allah berfirman yang artinya :
"Dan
katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya
(auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka,
atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam)
mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua)
yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum
mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya
agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua
kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." (QS.
An-Nur : 31)
•
Hindari berjabat tangan dengan lawan
jenis kecuali mahram (baca pengertian mahram dan muhrim dalam islam) maupun
jabat tangan antara suami dan istri
•
Menutup aurat jika bertemu dengan
lawan jenis sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah yang artinya :
“Katakanlah kepada
laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat.” (QS. An-Nurr : 30)
3. Pergaulan
dengan orang yang lebih tua
Adapun
islam senantiasa mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada orang tua dan orang
yang lebih tua dari kita, menghormati dan menghargainya.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya :
“Bukanlah termasuk
golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati
orang yang dituakan diantara kami”. (Hadits Riwayat At-Tirmidzi).
Beberapa hal yang
dapat diperhatikan dalam bergaul dengan orang yang lebih tua adalah:
•
Menghormati mereka dengan sepenuh
hati dan senantiasa mengikuti nasihat mereka dalam kebaikan
•
Mencontoh tingkah laku mereka yang
baik dan menjadikannya pelajaran
•
Memberi salam setiap kali bertemu
dan senantiasa bertutur kata dengan lemah lembut dan menjaga sopan santun
•
Tidak berkata kasar pada mereka dan
menjaga perasaannya walaupun ia berkata tidak baik, janganlah kita membalasnya
dengan perkataan yang tidak baik juga untuk menghidari konflik terutama konflik
dalam keluarga
•
Senantiasa mendoakan terutama jika
mereka adalah orangtua atau saudara kita
B. Dampak Negatif Pergaulan
Muda-Mudi dalam Islam
1. Menghancurkan
masa depan remaja
2. Memupuskan
harapan orang tua dan keluarga
3. Terseret
dalam lingkaran syetan
4. Melakukan
dosa dosa besar .
5. Mengarah
pada perzinaan dan prostitusi yang dapat menyebabkan HIV atau AIDS.
(Sumber : http://www.scribd.com/doc/23777988/Pergaulan-Dalam-Pandangan-Islam)
https://dalamislam.com/info-islami/pergaulan-dalam-islam
https://dalamislam.com/info-islami/pergaulan-dalam-islam
Pergaulan
antara muda mudi ( Lawan Jenis ) menurut syari’at islam adalah pergaulan yang
dilakukan seorang muda mudi dalam kehidupan sehari – hari atau berinteraksi
terhadap sesama manusia yang didasarkan kepada Al – Qur’an dan Hadist, yaitu
sebagai contoh seseorang laki – laki berta’arruf kepada seorang perempuan.
Tak
kenal maka tak sayang! Itulah sebuah ungkapan yang telah populer di
kehidupan kita. Bahkan, ungkapan itu memang berlaku umum, yaitu sejak
seseorang mulai mengenal lingkungan hidupnya. Dalam konteks hubungan antara
laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, istilah tak kenal maka tak sayang
adalah awal dari terjalinnya hubungan saling mencintai. Apa lagi, di zaman
sekarang ini hubungan seperti itu sudah umum terjadi di masyarakat. Yaitu,
suatu hubungan yang tidak hanya sekadar kenal, tetapi sudah berhubungan erat
dan saling menyayangi. Hubungan seperti ini oleh masyarakat dikenal dengan
istilah pacaran.
Istilah
pacaran berasal dari kata dasar pacar yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan
berdasarkan cinta kasih. Istilah pacaran dalam bahasa Arab disebut tahabbub.
Pacaran berarti bercintaan; berkasih-kasihan, yaitu dari sebuah pasangan
laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.
Para
ulama telah banyak membicarakan masalah ini, seperti misalnya yang terdapat
dalam Fatwa Lajnah Daimah, sebuah kumpulan fatwa dari beberapa ulama. Sebelum
sampai pada simpulan hukum pacaran, terlebih dahulu ditelusuri berbagai
kemungkinan yang terjadi ketika sebuah pasangan muda-mudi yang bukan mahram
menjalin hubungan secara intim. Dengan penelusuran seperti ini, suatu tindakan
tertentu yang berkaitan dengan hubungan muda-mudi ini dapat dinilai dari sudut
pandang syarâ. Dengan demikian, kita akan dengan mudah mengetahui suatu
hubungan yang masih dapat ditoleransi oleh syariat dan yang tidak.
Apa
yang terjadi dari sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain secara
garis besar dapat dikelompokkan menjadi lima: perkenalan, hubungan sahabat,
jatuh cinta, hubungan intim, dan hubungan suami istri.
(Sumber : http://assyafieq.blogspot.com/2010/11/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html)
C. Adab Pergaulan muda mudi dalam Islam Dan Contoh perilaku yang menyimpang
Islam mengajarkan
kepada umatnya agar selalu menjaga hubungan baik dengan sesama. Baik kepada
saudara di dalam keluarga, teman, maupun para tetangga.
Berikut adalah contoh adab pergaulan
remaja menurut Islam sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak Kementerian
Agama RI 2020.
1. Menjaga sopan santun. Sopan santun diperlukan dalam
bertindak dan berucap. Hal ini dilakukan demi menghargai orang lain atau antar
sesama remaja.
2. Mengerti dan memahami. Dua sifat ini bisa
menimbulkan dampak positif. Yakni dapat terjalinnya persahabatan antar remaja
hingga waktu yang cukup lama.
3. Selalu mengajak ke arah kebaikan. Mengajak ke arah
kebaikan dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Seorang remaja
diharapkan selalu dapat menjadi rekan bagi temannya untuk selalu mengajak ke
jalan kebaikan.
4. Saling membantu. Dalam pergaulan, dibutuhkan sikap
saling membantu. Selain itu, juga diiringi sifat lapang dada. Apabila ada teman
yang membutuhkan pertolongan, maka selayaknya dibantu. Namun demikian, andai
ada yang kurang berkenan, setidaknya lapang dada dalam menyikapinya juga
diperlukan.
5. Jujur dan Adil. Dua sifat yang penting dimiliki
remaja. Dengan menanamkan perilaku jujur, maka tidak akan menimbulkan masalah
bagi orang lain. Demikian pula perilaku adil atau tidak pilih kasih terhadap
sesama.
6. Berjuang mencari ilmu. Sebagai seorang remaja,
mencari ilmu merupakan hal terpenting sebelum memasuki masa dewasa.
Dalam
salah satu riwayat, Nabi SAW pernah bersabda: “Barangsiapa keluar dalam rangka
menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali,” (HR
At-Tirmidzi No. 2571).
Sementara
beberapa tindakan negatif juga perlu dihindari oleh seorang remaja. Lantaran
perilaku tersebut dapat merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain, baik
keluarga, teman, atau tetangga.
Berikut adalah deretan perilaku menyimpang
yang biasa dialami remaja dan layak menjadi perhatian:
1.
Minum
minuman keras dan judi. Dua
hal tersebut sudah dilarang dalam agara Islam. Surah al-Maidah ayat 90
menyebutkan: “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras,
berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah,
adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
(perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung”.
2.
Pergaulan
bebas, seperti berpasangan. Berpasangan
atau memiliki hubungan khusus dengan lawan jenis termasuk perilaku negatif dan
layak untuk dihindari bagi remaja. Dengan hanya berdasarkan nafsu demi memenuhi
kebutuhan akan bersenang-senang, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan hal
negatif berikutnya. “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (QS Al-Isra ayat
32).
3.
Tawuran atau
berkelahi antar kelompok. Biasa
terjadi di antara kelompok remaja akibat perselisihan yang sebelumnya terjadi.
Selain beberapa
contoh perilaku menyimpang di atas, juga terdapat hal negatif lainnya dan bisa
menjadi acuan bagi seorang remaja untuk tidak melakukan. Yakni seperti
mengumbar syahwat, membentuk sebuah kelompok atau geng dengan tujuan buruk,
melakukan bullying, suka berbohong, hingga tidak takut terhadap dosa.
( Sumber
dari: https://tirto.id/adab-pergaulan-remaja-menurut-islam-dan-contoh-perilaku-menyimpang-ggiB )
ETIKA PERGAULAN
MUDA-MUDI DALAM PANDANGAN ISLAM
Istilah Etika berasal dari bahasa
Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya
yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan .
Pergaulan adalah salah satu cara
seseorang untuk berinteraksi dengan alam disekitarannya. Etika pergaulan
adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi
dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Remaja adalah waktu manusia berumur
belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi
tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia
dari anak-anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak
dan masa dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Etika Pergaulan
Remaja Menurut Islam
Allah memerintahkan kepada
manusia untuk menjaga pandangan kepada manusia lainnya baik laki-laki
maupun wanita. Pandangan merupakan pemandu dan utusan syahwat. Oleh karena itu,
menjaga pandangan merupakan pondasi dari memelihara kemaluan. Barangsiapa
yang mengumbar pandangannya berarti dia telah menggiring dirinya ke
tempat-tempat kebinasaan.
Pandangan merupakan
pangkal bencana yang menimpa manusia. Sesungguhnya pandangan akan melahirkan
lintasan dalam hati. Kemudian lintasan hati akan melahirkan pikiran. Pikiran
akan melahirkan syahwat. Syahwat membangkitkan keinginan. Kemudian keinginan
itu menjadi kuat, dan berubah menjadi tekad yang bulat. Maka apa yang tadinya
melintas dalam pikiran menjadi kenyataan, dan itu pasti akan terjadi selama
tidak ada yang menghalanginya. Maka sungguh bagus suatu nasihat: kesabaran
dalam menundukkan pandangan masih lebih ringan daripada kesabaran dalam
menanggung beban sakit setelahnya.
Menutup aurat
Aurat merupakan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat yang bukan
mahramnya . Menutup aurat hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki
dan perempuan. Aurat bagi wanita yaitu seluruh tubuh kecuali kedua telapak
tangan dan muka . Bagi seorang laki-laki auratnya dari pusar ke
bawah hingga lutut. Tidak hanya aurat, pakaian yang di gunakan juga harus
di perhatikan. Pakaian tidak boleh terlalu ketat dan tembus pandang serta tidak
memamerkan kekayaan.
Larangan
berkhalwat ( berdua-duaan ) Khalwat adalah berdua-duaannya seorang
laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya dan tak dilihat oleh orang lain.
Islam telah mengajarkan agar menjaga jarak terhadap lawan jenis agar tidak
menimbulkan dampak negatif yang tidak di inginkan dan akibat berakibat buruk
pada masyarakat disekitarnya. Jika laki-laki dan perempuan yang bukan
muhrimnya berdua-duaan maka yang ketiga syetan, karena syetan mempengaruhi
manusia agar berbuat dosa. Oleh karena itu islam melarang laki-laki dan
perempuan berduan di tempat yang sepi dan menimbulkan fitnah.
Tata cara
pergaulan yang baik menurut Islam
• Mengucapkan salam.
• Meminta izin.
• Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang
lebih muda
• Bersikap santun dan tidak sombong
• Berbicara dengan perkataan yang sopan
• Tidak boleh saling menghina
• Tidak boleh membenci dan iri hati
• Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
• Mengajak untuk berbuat kebaikan
Tiga kunci pergaulan dalam islam Ta’aruf
Tafahum Ta’awun Takaful
1. Ta’aruf Merupakan suatu proses
saling mengenal antara laki-laki dan perempuan . Sikap taaruf ini penting
karena mengenal satu sama lain agar kita dapat saling memahami dan dapat
memberi arahan
2. Ta’aruf melingkupi pengenalan terhadap fisik, psikis, emosi,
orientasi pemikiran, kondisi keluarga dan sebagainya. Ta’aruf tidak boleh
dilakukan cuma berdua saja. Harus ada yang mendampingi dan yang utama adalah
wali atau keluarganya.
3. Tafahum Pada tahap ini, setiap muslim dituntut untuk
memahami kebiasaan, kesukaan, karakter, ciri khas individu dan juga cara
berpikir saudaranya. Dengan demikian perasaan seperti "tidak enak",
"tidak cocok" dan lain sebagainya dapat di hilangkan dalam rangka
saling menasehati
4. kita diibaratkan sebatang lidi yang
mudah dipatahkan, namun apabila menjadi segengam lidi, akan menjadi kukuh dan
terlalu sukar dipatahkan” Oleh itu ukhuwah dan kesefahaman (al-tafahum) ini
penting.
5. Ta’awun Setelah seorang muslim mengenal dan memahami
saudaranya, saat saudaranya ditimpa kesusahan, seorang muslim akan berusaha
untuk membantu . Tolong-menolong merupakan kelanjutan dari tahap tafahum
(saling memahami) .
6. Saling kenal saja, tanpa dilanjutkan dengan saling memahami,
tidak akan mampu membentuk hubungan antar individu yang mampu tolong menolong,
saling mengisi dengan kekurangan dan kelebihan yang terdapat pada tiap
individu.
7. Takaful Tahap ini merupakan muara dari proses
ukhuwah Islamiyyah, yaitu terletak pada timbulnya rasa senasib dan
sepenanggungan, suka maupun duka, dalam tiap langkah kerja. Bila fase takaful
ini terwujud, maka ikatan ukhuwah Islamiyyah pun terbentuk dengan utuh
Source by : https://www.slideshare.net/indanamgrangerkitty/etika-pergaulan-muda-mudi-dalam-pergaulan-islam
Aspek-aspek
Perkembangan pada Masa Remaja
1.
Aspek Fisik
Secara
fisik masa remaja ditandai dengan matangnya organ-organ seksual dimana remaja
pria mengalami pertumbuhan pada organ testis dan kelenjar prostart, matangnya
organ-organ ini memungkinkan remaja pria mengalami mimpi basah, sementara
remaja wanita ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina dan ovarium yang bisa
menghasilkan sel telur yang membuat remaja putri mengalami haid.
2.
Aspek Intlektual (kognitif)
Masa remaja sudah
mencapai tahap perkembangan berpikir oprasional formal, tahap ini ditandai
dengan kemampuan berfikir afstrak (seperti memecahkan persamaan aljabar),
idealistik (seperti berpikir tentang ciri-ciri ideal dirinya, orang lain dan
masyarakat), dan logis (seperti menyusun rencana untuk memecahkan masalah).Tipe
pemikiran logis ini.oleh plaget disebut juga pemikiran deduktif
hipotatik (hypotatical-deductivereasoning),yaitu kemampuan koqnitif untuk
mengembangkan hipotesis (dugaan-dugaan terbaik) tentang cara-cara memecahkan
masalah dan mengambil kesimpulan. Tahap berpikir oprasional formal ini ditandai
juga dengan ciri-ciri:
–
Cara berpikir yang tidak sebatas disini dan sekarang
–
Kemampuan berpikir hipotetik
–
Kemampuan melakukan eksplorasi dan ekspansi pemikiran, horizon berpikirnya
semangkin luas seperti aspek-aspek sosial, moralitas dan keadilan.
3.
Aspek Emosi
Masa
remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-organ seksual
mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang belum dialami sebelumnya,
seperti rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih intim dengan lawan
jenis. Pada usia remaja awal ( MTS), perkembangan emosinya menunjukkan sifat
yang sensitif dan kritis yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau
situasi sosial ,emosi yang sering bersifat negatif dan tempramental atau mudah
tersinggung, marah dan sedih, kondisi ini terjadi terutama bila remaja itu
hidup dilingkungan yang kurang harmonis.
4.
Aspek Sosial
Pada
masa ini berkembang “sosial cognition” yaitu kemampuan untuk memahami orang
lain, kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial dengan
teman sebaya, masa ini juga ditandai dengan berkembangnya sikap”comformity”
yaitu kecendrungan untuk meniru, mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan,
kegemaran, atau keinginan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari sering
ditemukan remaja yang nakal, menjadi pecandu NAPZA, meminum minuman keras, free
sek atau berprilaku kriminal, ini disebabka pada saat remaja itu mencontoh, dia
kurang memperhitungkan baik buruknya sesuatu tindakan yang akan dilakukan, tapi
pada saat remaja sudah menanjak dewasa maka kemampuan untuk menirunya berkurang
karena kemampuan untuk berpikir sudah semangkin matang.
5.
Aspek Kepribadian
Masa
remaja merupakan saat berkembang self identity ( kesadaran akan identitas atau
jati diri), remaja dihadapkan kepada berbagai pertanyaan:
Siapa saya ?
Apa peran saya …?
Mengapa saya harus
melakukan….?
Apa bila remaja
memahami dirinya, peran-peranya dalam kehidupan maka dia akan menemukan jati
dirinya dalam arti lain dia akan memiliki kepribadan yang sehat sebaliknya apa
bila ia gagal maka ia akan mengalami kebingungan atau kekacauan sehingga ia
cendrung memiliki kepribadian yang kurang sehat. Remaja yang mempunyai
kepribadian yang kurang sehat dia cendrung untuk melakukan tindakan – tindakan
atau prilaku yang menyimpang yang keluar dari aturan-aturan norma baik itu
norma sosial maupun norma hukum seperti:
remaja pria
rambutnya di cat merah, memakai anting-anting, memakai gelang dan kalung,
pakaian compang camping, bertato, merokok narkoba dan minumminumam keras
Prilaku nakal atau aneh-aneh itu berkembang karena dipicu oleh beberapa faktor,
diantaranya orang tua tidak memberikan ketauladanan dalam berakhlak mulia atau
pengamalan ajaran agama, orang tua bersikap bebas, otoriter, maka anak
mengalami pola asuh yang salah.
6.
Aspek Kesadaran Beragama
Pilkunas (1976)
mengemukakan pendapat william kay.yaitu bahwa tugas utama prkembangan
remaja adalah memperoleh kematangan system moral untuk membimbing
perilakunya.Kematangan remaja belumlah sempurna,jika tidak memiliki kode moral
yang dapat diterima secara universal. Pendapat ini menunjukan tentang
pentingnya remaja memiliki landasan hidup yang kokoh, yaitu nilai-nlai
moral, terutama yang bersumber dari agama.Terkait dengan kehidupan beragama
remaja, ternyata mengalami proses yang cukup panjang untuk mencapai kesadaran
beragama yang diharapkan. Kualitas kesadaran beragama remaja sangat
diperbaharui oleh kualitas pendidikan atau pengalaman keagamaan yang
diterimanya sejak usia dini, terutama di lingkungan keluarga.
(Sumber : Akhmad
Sodiq, MAg, Berakidah benar, Berakhlak Mulia, kelas XI Insan Madani, Sleman,
2006)
2.3.Ciri-Ciri Masa
Remaja
•
Peningkatan emosional yang
terjadi secara singkat.
Peningkatan
emosional ini merupaakan hasil perubahan fisik, terutama hormon yang terjadi
pada masa remaja. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang di tujukan
kepada remaja, misalnya mereka di harapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti
kanak-kanak.
▪ Perubahan secara fisik juga di sertai kematangan
seksual.
Perubahan
ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri.
Perubahan fisik yang terjadi perubahan internal seperti sistem sirrkulasi,
pencemaan dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal sebagai contoh tinggi
badan, berat badan dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri
remaja.
▪ Perubahan yang menarik bagi dirinya dan hubungan
dengan orang lain
Selama
masa remaja banyak hal hal yang menarik bagi dirinya di bawah dari masa
kanak-kanak di gantikan hal yang menarik yang lebih matang.
▪ Perubahan nilai
Dari
perubahan nilai mereka menganggap pentingnya masa kanak-kanak menjadi kurang
penting karena sudah mendekati dewasa.
2.4.Perilaku
Remaja Saat ini
Remaja
dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptif yang dapat menciptakan
kondisi nyaman untuk bertanya untuk membentuk karakter bertanggung jawab
terhadap dirinya. Beberapa penelitian menunjukan, remaja putra maupun putri
pernah berhubungan seksual. Penelitian di jakarta tahun 1984 menunjukkan 57,3%
remaja putri hamil peranika mengaku taat beribadah.
Penelitian
di Bali tahun 1989 menyebutkan 50 persen wanita yang datang di suatu klinik
untuk mendapatkan induksi haid berusia 15-20 tahun. Menurut Prof.Wimpie induksi
haid adalah nama lain untuk aborsi.
Penelitian
di Bandung tahun 1991 menunjukkan dari pelajar SMP 10,53 % pernah melakukan
ciuman bibir, 5,6% melakukan ciuman dalam dan 3,86% pernah berhubungan seksual.
Di
Denpasar sendiri menurut guru besar fakultas kedokteran universitas kudayana
per november 2007 441 wanita dari 4041 orang terjangkit HIV atau AIDS.
Remaja
merupakan kelompok dari manusia yang baru tumbuh dari masa kanak kanak kemasa
dewasa. Pertumbuhan remaja ini saah satunya di tandai dengan kematangan
biologis, misalnya, bagi wanita, dengan haid, yang pertama dan bagi pria dengan
mengeluarkan sperma oleh sebab mimpi basah. Karena masa remaja itu merupakan
masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Dalam kondisi yang
demikian itu, masa remaja sangat membutuhkan bimbingan nilai-nilai islam. Dalam
kaitan seks, para remaja harus mengendalikan hawa nafsu.
Hancurnya
moralitas remaja saat ini tampaknya terus menjadi fakta yang layak di sesali
remaja mulai kehilangan moralitasnya sehingga degradasi moralitas di kalangan
mereka sangat sulit untuk di selesaikan.
Pergaulan
bebas yang biasanya terjadi di kalangan remaja mudah di lakukan sebab pada masa
ini, para remaja memiliki kondisi mental dan pemikiran yang sangat labil, serta
mudah terjebak pada hal-hal yang tidak baik di lakukan oleh karena itu, ketika
pergaulan menjadi akan masalah, perlu di usahakan suatu bentuk pergaulan dimana
remaja dapat menjauhi perbuatan yang tidak baik.
Source by : https://faqihh.wordpress.com/2013/12/28/pergaulan-remaja-dalam-islam/
Solusi
yang terbaik bagi muda-mudi yang sedang dalam masa pencarian jatidiri adalah
dengan selalu menjaga diri dari berbagai macam godaan syahwat, menyibukkan diri
dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti menggali potensi/bakatnya, mengahadiri
majelis-majelis ilmu, dan yang paling penting adalah berteman dengan orang yang
berakhlak baik dan tinggal dilingkungan yang mendukung untuk terus melakukan
yang baik dan terhindar dari syahwat dan maksiat.
Pemuda Dan Pemudi Yang gede hearts Naungan Kebaikan islam Adalah Yang akan get kebahagiaan di Dunia Dan also Naungan Dari Allah di akhirat Kelak, sebagaimana sabda nabi shalallahu 'alaihi wasallam Yang artinya: " TIDAK ADA Tujuh golongan Yang akan diberi Naungan Oleh Allah PADA hari kiamat Yang naungan naungan-Nya, yaitu: Imam atau pemimpin yang adil; Pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Rabbnya; .... (HR. Bukhari dan Muslim)
Cara Menghindari
Pergaulan Bebas pada Remaja
Sebenarnya
pergaulan bebas yang dilakoni para remaja ini merupakan sebuah persoalan yang
kompleks dan tidak dapat dilihat secara sekilas saja. Beberapa penyebab yang
menjadi latar belakang pergaulan bebas tersebut antara lain:
•
Kurangnya
Pengawasan Keluarga – Kurangnya kontrol sosial dari
lingkungan terutama keluarga membuat seorang remaja merasa bebas untuk
melakukan apa yang dia anggap benar dan tidak mendapatkan bimbingan tentang hal
yang benar dan salah. Kekurangan perhatian di rumah sering membuat anak melakukan
cara membahagiakan diri sendiri yang salah.
•
Lingkungan
yang Kurang Baik – Apabila seseorang tidak
mendapatkan contoh yang baik dalam kesehariannya atau tumbuh dalam lingkungan
yang bebas, maka ia tidak akan tahu bagaimana caranya bergaul sesuai dengan
norma yang telah ditetapkan dalam masyarakatSalah
•
Memilih
Teman – Teman yang dimiliki dapat
memberikan pengaruh positif dan juga negatif, bahkan bisa mempengaruhi
seseorang untuk melakukan pergaulan bebas. Apabila seseorang tidak memilih
teman yang dapat memberikan pengaruh positif, maka ia dapat terjerumus kepada
pergaulan bebas.
•
Akses
Informasi – Kemudahan mendapatkan beragam
informasi juga turun mendorong terjadinya pergaulan bebas. Anak kecil sekalipun
dapat mengakses informasi yang tidak sesuai dengan norma dan adat ketimuran
atau keagamaan, misalnya informasi yang memuat konten mengenai hal – hal berbau
seksual yang mudah ditiru. Menghindari Pergaulan Bebas
Diantara
serbuan informasi yang turut mempengaruhi para remaja untuk berlaku bebas, bukan
tidak mungkin sebenarnya untuk menghindari hal tersebut. Cara menghindari
pergaulan bebas dengan benar dapat dilakukan melalu suatu proses sejak
seseorang berusia dini.
1. Memperkuat Pendidikan Agama
Anak
yang mempunyai dasar pendidikan agama serta moral yang kokoh tidak akan mudah
terjerumus ke dalam pergaulan bebas, karena ia tahu dan bisa membedakan hal
yang benar dan salah. Pendidikan agama dan moral dapat memperkuat iman
seseorang sejak dini. Jika sejak kecil seseorang telah tertanam mengenai pengertian
benar dan salah, biasanya ia akan dapat menghindari pergaulan bebas yang jelas
– jelas merupakan hal yang tidak benar.
2. Membentuk Karakter yang Positif
Pembentukan 4 karakter manusia sejak kecil
sangat diperlukan agar ia dapat menjadi pribadi yang kuat dan berpendirian
kokoh, sehingga walaupun mempunyai kesempatan untuk hidup bebas, ia dapat
mengendalikan dirinya. Teguh berpegang pada prindip hidup merupakan salah satu
cara untuk menghindari pergaulan bebas.
3. Memilih Teman
Seperti telah disebutkan diatas, pemilihan
teman yang kurang sesuai akan mempermudah seseorang terjerumus ke dalam
pergaulan yang bebas. Karena itulah penting untuk memilih teman dan mengenali
tipe kepribadian manusia yang sekiranya dapat memberikan pengaruh positif,
seperti bagaimana cara menjadi pribadi yang menyenangkan .
4. Mempererat Hubungan Orangtua dan Anak
Hubungan orang tua dan anak yang erat secara
langsung akan memberikan pengawasan yang lebih baik kepada anak. Jika anak
dekat dan terbuka dengan orang tua, mereka akan dapat langsung bertanya
mengenai berbagai macam persoalan bahkan yang dianggap sensitif dan tabu
seperti seks bukannya mencari informasi yang bisa jadi menyesatkan pada pihak
lain.
5. Memberikan Pendidikan Seks Pada Anak
dan Remaja
Keingin tahuan remaja mengenai hal yang
berkaitan dengan seksualitas terkadang tidak mendapatkan penyaluran yang benar,
sehingga mereka terkadang akan mencari tahu melalui jalan yang salah. Informasi
yang berkaitan dengan seksualitas sepatutnya didapatkan anak sejak dini, tentu
saja disesuaikan dengan bahasa yang cocok dengan usia anak. Dengan demikian
mereka juga dapat mengetahui bahaya dan akibat dari pergaulan bebas.
6. Menghindari Lingkungan yang Tidak
Kondusif
Setelah keluarga, tempat anak bersosialisasi
adalah lingkungan. Jika anak berada pada lingkungan yang positif, yaitu yang
memegang teguh maka ia juga akan mencontoh hal yang positif tersebut dan
sebaliknya. Apabila anak berada pada lingkungan yang tidak kondusif maka
pengaruh dari lingkungan tersebut bisa membuatnya menjadi berperilaku
menyimpang dari norma sosial yang ada.
7. Mengisi Waktu Luang
Salah
satu faktor yang turut memberi kesempatan bagi remaja untuk tergiur dengan
kehidupan bebas adalah tersedianya banyak waktu luang. Apabila waktu luang
tersebut diisi dengan kegiatan yang positif dan berguna, maka tidak akan ada
waktu untuk memikirkan hal – hal yang menyimpang. Cara bergaul bagi orang
pendiam dapat dilakukan dengan mengisi waktu melalui kegiatan positif.
8. Memperluas Pengetahuan
Ada
kutipan yang menyatakan bahwa knowledge is power, artinya pengetahuan adalah
kekuatan yang akan membuka cakupan wawasan yang luas. Seseorang akan mudah
menentukan pilihan hidupnya karena ia sudah mengetahui banyak tentang berbagai
sisi dan dampak dari pilihan – pilihan yang dia buat. Sebaliknya, apabila
seseorang hanya memiliki sedikit pilihan, ia tidak akan tahu bahwa ada banyak
pilihan yang lebih baik untuk kehidupannya. Misalnya, jika ia tidak mempunyai
pilihan lain selain gaya hidup bebas, maka ia tidak akan dapat melakukan cara
menghindari pergaulan bebas.
9. Memperbaiki Komunikasi dengan Keluarga
Kesenjangan
komunikasi antara orang tua dan anak juga dapat menyebabkan anak memilih jalan
menyimpang seperti pergaulan bebas. Hal ini terjadi karena anak tidak
mendapatkan bimbingan yang dibutuhkannya dari orang tua. Diperlukan sikap yang
lebih luwes dari orang tua untuk dapat memahami jalan pikiran anak agar dapat
berkomunikasi dengan lancar dan tercipta saling pengertian.
10. Taat Kepada Hukum
Pergaulan bebas tidak hanya melanggar norma
sosial melainkan juga melanggar peraturan dan norma hukum, sebab identik dengan
seks bebas, obat – obatan dan minum alkohol. Semua hal tersebut berpotensi
membuat seseorang melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Cara menghindari
pergaulan bebas dan cara menghindari kebiasaan buruktersebut yaitu dengan
membuat anak tahu mengenai hukum yang berlaku dan apa akibatnya jika melanggar.
11. Menerima Diri Sendiri
Terkadang alasan seseorang memasuki pergaulan
bebas adalah untuk diterima oleh lingkungannya. Orang seperti ini biasanya
selalu merasa tidak punya cukup kepercayaan diri dan sulit mencari cara agar
selalu berpikir positif. Maka ia ingin membuktikan diri dengan menjadi orang
yang bebas tanpa terikat pada norma sosial. Agar terhindar dari peragaulan
bebas, maka seseorang harus menjadi pribadi yang tahu cara meningkatkan rasa
percaya dirinya.
12. Membatasi Pergaulan
Pergaulan bebas bukanlah cara hidup yang baik
karena banyaknya kerugian yang akan ditimbulkan pada seseorang jika
menjalaninya. Untuk menghindari pergaulan bebas, ada baiknya jika membatasi
pergaulan kepada lingkungan atau teman yang hanya akan memberikan pengaruh
positif.
13. Menetapkan Tujuan Hidup
Orang
yang tidak memiliki tujuan dalam hidupnya akan sangat mudah tersesat. Termasuk
terjerumus pada pergaulan bebas. Maka sangat penting bagi seseorang untuk
mengetahui apa tujuan hidupnya dengan tepat, agar dapat memfokuskan diri pada
hal yang diperlukan untuk mencapainya dan tidak teralihkan oleh hal – hal yang
buruk.
14. Menjaga Tingkah Laku
Berpacaran merupakan bagian dari kehidupan
yang dijalani oleh para remaja, karena pada usia ini mereka sudah mulai
mengembangkan ketertarikan pada lawan jenis. Perlunya menjaga tingkah laku
selama berpacaran agar tetap berlaku sewajarnya pada norma sosial dan tidak
menyalahi ajaran agama sangat penting untuk menghindari pergaulan bebas.
15. Membatasi Waktu di Luar Rumah
Terlalu banyak waktu yang digunakan untuk
melakukan kegiatan di luar rumah yang kurang bermanfaat, membuka peluang bagi
pengaruh buruk untuk masuk. Jika bisa, batasilah kegiatan di luar rumah yang
kurang penting agar dapat memfokuskan diri kepada cara hidup yang positif.
Untuk
menghindari pergaulan bebas memang tidak bisa dilakukan hanya dari satu sisi
saja, atau dilakukan oleh anak tanpa dukungan orang tua dan lingkungannya.
Melainkan diperlukan kepribadian yang kuat yang terbentuk sejak anak masih
berusia dini agar ia dapat menentukan sendiri hal yang baik dan buruk. Dasar –
dasar nilai moral dan agama yang diletakkan orang tua ketika mendidik anak
sangatlah penting untuk menjauhkan anak dari berbagai cara hidup yang salah dan
merusak diri sendiri
Arti hadist tentang cara bergaul
"Dari Abu
Musa radliallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
“Perumpamaan teman yang shalih dengan teman yang buruk bagaikan penjual minyak
wangi dengan pandai besi, bisa jadi penjual minyak wangi itu akan menghadiahkan
kepadamu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan bau wanginya
sedangkan pandai besi hanya akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau
tidak sedapnya.” (HR.Al-Bukhari (no.5108), Muslim (no.2628), Ahmad (no.19163)).
Artinya: "Dari Abu Dzar dia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
berkata kepadaku: “Janganlah kamu menganggap remeh sedikitpun terhadap
kebaikan, walaupun kamu hanya bermanis muka kepada saudaramu (sesama muslim)
ketika bertemu.” (HR. Muslim (no.4760), dan at-Tirmidzi (no.1833)).
Artinya: "Dari Jarir bin Abdullah
berkata: “Aku telah membai’at Rasulullah untuk menegakkan shalat, menunaikan
zakat dan menasehati kepada setiap muslim”. (HR.Al-Bukhari (no.55), Muslim
(no.56), Ahmad (no.18760), at-Tirmidzi
(no.1925), an-Nasa’i (no.4175), dan ad-Darimi (no.2540)).
Artinya: "Dari Iyadh bin Himar Al Mujasyi’i, ia berkata : Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam berdiri berkhutbah pada suatu hari ditengah-tengah
kami lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah memerintahkanku” ia menyebut
hadits seperti hadits Hisyam dari Qadatah, dalam haditsnya ia menambah: “Dan
Allah mewahyukan kepadaku agar kalian saling merendah diri agar tidak ada
seorang pun yang berbangga diri pada yang lain dan agar tidak seorang pun
berlaku lalim pada yang lain.”…. (HR. Muslim (no.5109),
Dalil
naqlil tentang pergaulan remaja
Dalil
“
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang
laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu
lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah
suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung
ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.”
Maksudnya Jangan mencela dirimu sendiri, Maksudnya ialah mencela antara
sesama mukmin karana orang-orang mukmin seperti satu tubuh.
Panggilan
yang buruk ialah gelar yang tidak disukai oleh orang yang digelari, seperti
panggilan kepada orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: Hai fasik,
Hai kafir dansebagainya.
Naqli
Dari Anas
ra berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak baik orang yang meninggalkan dunia
untuk kepentingan akhirat saja, atau meninggalkan akhirat untuk kepentingan
dunia saja, tetapi harus memperoleh kedua-duanya. Karena kehidupan dunia
mengantarkan kamu menuju akhirat. Oleh karena itu jangan sekali-kali menjadi
beban orang lain.” (HR. Ibnu `Asakir)
Maksudnya
yang tidak
baik itu adalah orang yang meninggalkan dunia untuk kepentingan akhirat saja,
atau meninggalkan akhirat untuk kepentingan dunia saja.
Itulah
hadits dan ayat tentang pergaulan remaja yang sekarang tidak jauh dari tawuran
dan percintaan, yang hanya mementingkan duniawi saja
Penulis
KELOMPOK : UP3AI PKK01
PRODI : PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS : KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
INSTANSI : UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Komentar
Posting Komentar